Friday, January 24, 2014

Mengenali Apa Itu "Convalsio Febrillis"



Bayi maupun balita biasanya sangatlah rentan terhadap penyakit, seperti diare, flu, dan demam. Demam merupakan salah satu pertanda bahwa ada yang tidak beres dengan tubuh anak, atau terdapat infeksi penyakit. Tak jarang, demam yang tinggi dapat membuat orang tua sangat cemas, terlebih bila anak sampai menimbulkan efek kejang-kejang. Di kalangan masyrakat, kejang atau yang biasa dikenal dengan step sudah tidak asing di telinga. Dan biasanya dialami oleh anak.

Bagimana ulasan selengkapnya mengenai kejang demam atau step? Mari simak pembahasan berikut.

Kejang demam atau stuip atau step (convalsio febrillis) adalah kejang yang dipicu oleh demam dan tingginya suhu badan. Namun suhu badan yang dimaksud berbeda-beda. Pada anak yang toleransi tubuhnya rendah, maka suhu badan 38 C sudah dapat membuat kejang. Sementara bagi anak yang toleransi tubuhnya normal, maka kejang akan muncul bila suhu badan 39 C atau lebih.

APA GEJALA MUNCULNYA KEJANG DEMAM ATAU STEP?

Saat kejang bermula, tubuh anak tiba-tiba kaku dan bola matanya berputar ke belakang, lalu tak lama kemudian anak akan kehilangan kesadaran. Tubuh, tangan dan kaki kemudian mengejang dengan kepala yang terdongak. Kulit anak menjadi gelap (agak kebiruan) dan nafas tak beraturan. Kondisi ini biasanya tidak berlangsung lama, karena dalam beberapa detik sampai beberapa menit ke depan, anak akan berangsur-angsur pulih atau sadar.

APA PENYEBAB KEJANG DEMAM ATAU STEP?

Terjadinya kejang demam atau step dikarenakan aktivitas listrik di otak terganggu oleh demam. Kejang demam dapat merupakan tanda pertama penyakit. Sebagian besar kejang demam terjadi dalam 24 jam pertama penyakit dan tidak selalu saat demam tertinggi. Penyakit yang dapat menyebabkan kejang demam adalah flu, pilek, infeksi telinga dan infeksi lainnya. Pada saat tersebut sistem imun anak melakukan perlawanan terhadap penyakit dan menyebabkan peningkatan suhu tubuh anak yang akhirnya menimbulkan kejang atau step.

BAGAIMANA PERTOLONGAN PERTAMA UNTUK MENANGANI KEJANG DEMAM ATAU STEP?

  1. Rebahkan anak di lantai atau matras beralas lembut dan sanggahlah kepalanya dengan bantal. Jangan merebahkan anak di ranjang atau meja yang sempit karena berisiko terjatuh
  2. Jika anak mulai muntah atau mengumpulkan air liur di mulutnya, miringkan tubuhnya secara perlahan agar ia tidak tersedak
  3. Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher
  4. Singkirkan benda-benda berbahaya di sekitar yang dapat melukainya
  5. Jangan menahan gerakan anak selama kejang
  6. Jangan menaruh benda apapun ke dalam mulutnya. Kebiasaan orang dahulu ketika menghadapi anak yang kejang, biasanya dengan menempatkan batang kayu di mulut anak untuk mencegahnya menggigit lidah, namun itu tidak benar, karena berisiko merusak gigi dan cedera mulut
  7. Cobalah untuk tetap tenang. Kejang akan berhenti dengan sendirinya dalam beberapa menit
  8. Fokuskan perhatian untuk menurunkan demam anak.
  9. Masukkan diazepam dalam bentuk supositoria semi padat ke dalam anus anak untuk mempercepat penurunan demam (Bila tersedia. Dan tentunya harus sesuai dengan petunjuk dokter)
  10. Kompres kepala dan tubuh anak dengan air hangat (jangan dengan air dingin). Air dingin atau alkohol justru akan meningkatkan demam
  11. Jangan mencoba untuk menurunkan demam anak dengan menempatkannya di ruangan dingin atau ber AC. Kita dapat melakukan cara lain, misalnya dengan membuka jendela. asalkan ruangan tidak boleh terlalu dingin.
  12. Setelah kejang berakhir dan anak terjaga, langkah terpenting adalah mengidentifikasi penyebab demamnya. Hubungi dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan saran perawatan lebih lanjut.
  13. Hubungi dokter segera bila kejang berlangsung lebih dari 5 menit, terjadi lebih dari sekali di hari yang sama atau anak terlihat lemah atau sakit setelah kejang berakhir.
Apakah Convalsio Febrillis berbahaya dan dapat berakibat fatal?


Kejang yang berlangsung lebih dari 5 menit bahkan lebih lama akan sangat berbahaya bagi anak. Pasalnya setiap kali kejang, anak akan mengalami Asfiksi atau kekurangan oksigen dalam darah. Dan ini akan mengakibatkan kerusakan pada sel-sel otak akibat terhambatnya aliran oksigen ke otak. Apabila kejang sudah terlalu fatal dan terlambat penangan, maka yang akan terjadi adalah anak dapat mengalami epilepsi, kelumpuhan bahkan retardasi mental

Semoga informasi diatas dapat membantu para ibu maupun ayah untuk lebih mengenali gejala kejang demam dan mengetahui bagaimana cara penanganan yang tepat. Dan tentunya hal pertama yang harus dilakukan dalam mengatasi kejang demam pada anak adalah berusahalah untuk tidak panik. Sekian paparan informasi yang disampaikan seputar kejang demam atau step. Terimakasih, semoga bermanfaat.

Regards

Vanessa E. A.
115120300111018


Masa Prenatal Dan Resiko Fisik Yang Mungkin Terjadi
Selama hidup, manusia selalu mengalami perkembangan. Perkembangan manusia ini bahkan sudah dimulai ketika manusia baru dibentuk. Yaitu saat sel telur bertemu dengan sel sperma. Disinilah perkembangan dimulai. Perkembangan prakelahiran (prenatal) umumnya dibagi ke dalam tiga periode utama, yaitu: periode germinal, periode embrionik, dan periode fetal. Masa prenatal merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan manusia. Adanya masalah dalam perkembangan prenatal dapat mempengaruhi hidup seorang individu. Dalam tiap periode prenatal tentu memiliki tahap perkembangan yang berbeda-beda, begitu pula dengan resiko fisik yang mungkin terjadi.

1.       Periode germinal
Periode ini terjadi pada dua minggu pertama setelah pembuahan. Periode ini meliputi penciptaan zigot, yang dilanjutkan dengan pemecahan sel, dan melekatnya zigot ke dinding kandungan. Dalam periode ini resiko fisik yang dapat terjadi adalah adanya kemungkinan ovum yang dibuahi mengalami kelaparan sebelum melekat di dinding rahim misalnya saat melalui saluran tuba fallopi. Kemudian adanya resiko dinding rahim yang belum  siap menerima serta peristiwa ovum yang melekat di saluran tuba fallopi. Peristiwa-peristiwa ini dapat menyebabkan gagalnya kehamilan.

2.       Periode embrionik
Periode ini terjadi dari 2 hingga 8 minggu setelah pembuahan. Selama periode embrionik, angka pemisahan sel meningkat, sistem dukungan bagi sel terbentuk, dan organ-organ mulai tampak. Resiko fisik pada masa ini adalah terjadinya abortus spontan sehingga embrio tercabut dari dinding rahim. Selain itu, kemungkinan tidak teraturnya perkembangan yang berlangsung. Resiko ini dapat diakibatkan karena kurangnya gizi yang diperoleh oleh ibu.

3.       Periode fetal
Periode ini dimulai pada 2 bulan setelah pembuahan. Dan pada umumnya berlangsung selama 7 bulan. Resiko yang dapat terjadi pada periode ini adalah terjadinya perkembangan dan posisi janin yang tidak tepat. Serta kelahiran prematur ataupun postmatur yang disertai dengan komplikasinya.
                 
Semua peristiwa yang terjadi pasti memiliki resikonya masing-masing. Yang dapat dilakukan adalah bagaimana cara untuk dapat meminimalisasi resiko yang ada. Dalam masa prenatal, resiko yang mungkin terjadi bisa diakibatkan oleh kurang baiknya gizi yang diperoleh ibu, adanya faktor keturunan (genetis), atau juga kejadian tidak terduga seperti kecelakaan, stres pada ibu, dan sebagainya. Untuk meminimalisasi resiko tersebut, yang dapat dilakukan adalah selalu memperhatikan gizi yang diperoleh ibu, selalu menjaga kondisi psikologis, serta selalu memantau perkembangan janin di dalam kandungan.


Santrock, John W. Life-Span Development (perkembangan masa hidup) edisi kelima jilid 1

Aldis Alivia V./115120300111010

Friday, January 3, 2014

Anak dan Media


Anak & Media
Barbie and Three Musketeers VS Pou

       

  VS 


Anak yg saya wawancarai bernama Alya Azmi Zafirah. Seorang anak yang gemar menonton film. Dia sangat menyukai film Barbie dan memiliki banyak koleksi filmnya. Tetapi dari sekian banyak versi Barbie, yang paling disenanginya adalah kisah Barbie And the Three Musketeers. Barbie and The Three Musketeers mengisahkan Barbie yang  bernama Corrine bercita-bercita menjadi seorang Musketeers yaitu pasukan elit pengawal kerajaan seperti mendiang ayahnya. Film ini menceritakan perjalanan Corrine sehingga pada akhirnya ia berhasil diangkat menjadi seorang Musketeers.
Selain gemar menonton film Alya juga gemar memainkan game di gadget. Game yang paling gemar dimainkan Alya adalah Pou. Pou adalah sejenis peliharaan berbentuk segitiga yang dapat bermain, membeli berbagai macam item pemenuh kehidupannya, diberi makan.

Data umum
Jenis : Film
Judul : Barbie and The Three      Musketeers
Durasi: ……. tahun 2009
Jenis : Game
Judul : Pou
Durasi :…… tahun -
Penyampaian content
Film
Game (Gadget)
Content
Menceritakan tentang perjalanan seorang gadis bernama Corrine yang bercita-bercita menjadi seorang Musketeers. Berawal dari mengejar seekor anjing yang membawanya kepada pasukan Musketeers tetapi Corrine tidak dapat diterima menjadi Musketeers karna alas an gender dan umur. Tidak sampai disitu, anjing ygang sebelumnya dikejar Corrine kembali mengusik Corrine dan kucingnya yang berakhir di istana kerajaan. Karna beberapa hal Corrine akhirnya menjadi tukang bersih istana sekaligus berlatih menjadi Musketeers bersama teman-teman barunya selama menjadi tukang bersih istana. Puncaknya saat malam penobatan pangeran terjadi kudeta oleh salah seorang pejabat kerajaan yang menginginkan posisi raja. Tidak dapat diam melihat saja, Corrine dan teman-temannya berusaha melawan pejabat kerajaan tersebut dengan menggunakan ilmu pedang dan ilmu beladiri yang telah mereka pelajari dan mereka mengalahkannya yang juga menggagalkan kudeta tersebut. Melihat hal itu pangeran langsung menobatkan Corrine dan teman-temannya sebagai Musketeers.
Didalamnya terdapat game memakan makanan yang jatuh, melatih ingatan, menyamakan warna, dll. Pou dapat diberi makan, mandi dan ditidurkan layaknya peliharaan.
Tujuan / materi yang ingin disampaikan/pelajaran yang bisa diambil
Kejarlah mimpimu walaupun orang lain berkata itu mustahil.
Membantu anak mengingat, cepat teliti, belajar membedakan warna, memelihara sekaligus bertanggung jawab atas peliharaannya tersebut.

Sasaran pembaca/penonton
Dapat ditonton semua umur namun lebih cocok untuk anak perempuan usia sekolah karena mereka telah lebih dapat memahami dan menangkap berbagai aspek yang terkandung didalamnya.

 Dapat dimainkan semua umur dan berbagai kalangan mulai dari anak usia sekolah hingga dewasa.
Pengemasan media (kelebihan & kelemahan)
·      Sesuai tujuan
·      Sesuai usia yang dituju
·      Kurang jelas apa yang disampaikan karena bahasa kurang lugas
·      Sesuai untuk balita karena untuk anak yang lebih besar kemungkinan membosankan
Teori yang relevan
Piaget menupakan salah satu tokoh yang terkenal dengan teori perkembangan kognitifnya dimana menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek social seperti diri, orang tua dan teman.

Piaget berpendapat bahwa perkembangan manusia terbagi atas empat tahap perkembangan kognitif dari lahir sampai dewasa. Setiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan intelektual baru di mana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah kompleks.
Keempat tahap itu adalah:
·         Sensori-motorik
·         Praoperasional
·         Operasional
·         Operasional formal

Tetapi disini akan lebih ditekankan pada tahap operasional dimana anak mulai dapat berpikir logis.
Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:
Pengurutan—kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya.
Klasifikasi—kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)
Decentering—anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya.
Reversibility—anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.
Konservasi—memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut.
Penghilangan sifat Egosentrisme—kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah).
Piaget menupakan salah satu tokoh yang terkenal dengan teori perkembangan kognitifnya dimana menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek social seperti diri, orang tua dan teman.

Piaget berpendapat bahwa perkembangan manusia terbagi atas empat tahap perkembangan kognitif dari lahir sampai dewasa. Setiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan intelektual baru di mana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah kompleks.
Keempat tahap itu adalah:
·         Sensori-motorik
·         Praoperasional
·         Operasional
·         Operasional formal

Tetapi disini akan lebih ditekankan pada tahap operasional dimana anak mulai dapat berpikir logis.
Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:
Pengurutan—kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya.
Klasifikasi—kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)
Decentering—anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya.
Reversibility—anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.
Konservasi—memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut.
Penghilangan sifat Egosentrisme—kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah).



Analisis dari kedua media :

Disini saya memakai teori yang sama pada kedua media dikarenakan dengan adanya kedua media tersebut sedikit banyak membantu dan mempengaruhi proses berpikir anak. Seperti dalam film Barbie tersebut sang anak dapat berpikir untuk memperjuangkan mimpi dan cita-citanya sedangkan dari game Pou anak dapat belajar pengurutan, klasifikasi dan decentering seperti disebutkan dalam teori perkembangan kognitif Piaget.
Jika dibandingkan, anak cenderung lebih memilih media film daripada game itu sendiri dikarenakan film lebih memiliki tampilan visual yang lebih hidup juga memiliki alur cerita yang dapat diikuti oleh anak itu sendiri.



My opinion / conclusion :

Jika melihat kedua media, saya pribadi lebih menyarankan film untuk membantu pembelajaran dalam perkembangan kognitif sang anak dikarenakan film lebih dapat memberikan makna-makna yang bermanfaat dibanding game. Tetapi perlu diperhatikan juga bagi para orang tua untuk mengontrol anak-anak mereka agar menonton tontonan yang bermanfaat dan sesuai bagi umur si anak.





Cahya Maudita Kamila  
(115120307111052)