Friday, January 24, 2014



Masa Prenatal Dan Resiko Fisik Yang Mungkin Terjadi
Selama hidup, manusia selalu mengalami perkembangan. Perkembangan manusia ini bahkan sudah dimulai ketika manusia baru dibentuk. Yaitu saat sel telur bertemu dengan sel sperma. Disinilah perkembangan dimulai. Perkembangan prakelahiran (prenatal) umumnya dibagi ke dalam tiga periode utama, yaitu: periode germinal, periode embrionik, dan periode fetal. Masa prenatal merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan manusia. Adanya masalah dalam perkembangan prenatal dapat mempengaruhi hidup seorang individu. Dalam tiap periode prenatal tentu memiliki tahap perkembangan yang berbeda-beda, begitu pula dengan resiko fisik yang mungkin terjadi.

1.       Periode germinal
Periode ini terjadi pada dua minggu pertama setelah pembuahan. Periode ini meliputi penciptaan zigot, yang dilanjutkan dengan pemecahan sel, dan melekatnya zigot ke dinding kandungan. Dalam periode ini resiko fisik yang dapat terjadi adalah adanya kemungkinan ovum yang dibuahi mengalami kelaparan sebelum melekat di dinding rahim misalnya saat melalui saluran tuba fallopi. Kemudian adanya resiko dinding rahim yang belum  siap menerima serta peristiwa ovum yang melekat di saluran tuba fallopi. Peristiwa-peristiwa ini dapat menyebabkan gagalnya kehamilan.

2.       Periode embrionik
Periode ini terjadi dari 2 hingga 8 minggu setelah pembuahan. Selama periode embrionik, angka pemisahan sel meningkat, sistem dukungan bagi sel terbentuk, dan organ-organ mulai tampak. Resiko fisik pada masa ini adalah terjadinya abortus spontan sehingga embrio tercabut dari dinding rahim. Selain itu, kemungkinan tidak teraturnya perkembangan yang berlangsung. Resiko ini dapat diakibatkan karena kurangnya gizi yang diperoleh oleh ibu.

3.       Periode fetal
Periode ini dimulai pada 2 bulan setelah pembuahan. Dan pada umumnya berlangsung selama 7 bulan. Resiko yang dapat terjadi pada periode ini adalah terjadinya perkembangan dan posisi janin yang tidak tepat. Serta kelahiran prematur ataupun postmatur yang disertai dengan komplikasinya.
                 
Semua peristiwa yang terjadi pasti memiliki resikonya masing-masing. Yang dapat dilakukan adalah bagaimana cara untuk dapat meminimalisasi resiko yang ada. Dalam masa prenatal, resiko yang mungkin terjadi bisa diakibatkan oleh kurang baiknya gizi yang diperoleh ibu, adanya faktor keturunan (genetis), atau juga kejadian tidak terduga seperti kecelakaan, stres pada ibu, dan sebagainya. Untuk meminimalisasi resiko tersebut, yang dapat dilakukan adalah selalu memperhatikan gizi yang diperoleh ibu, selalu menjaga kondisi psikologis, serta selalu memantau perkembangan janin di dalam kandungan.


Santrock, John W. Life-Span Development (perkembangan masa hidup) edisi kelima jilid 1

Aldis Alivia V./115120300111010

No comments:

Post a Comment