Masa Prenatal Dan Resiko Fisik Yang Mungkin Terjadi
Selama hidup,
manusia selalu mengalami perkembangan. Perkembangan manusia ini bahkan sudah
dimulai ketika manusia baru dibentuk. Yaitu saat sel telur bertemu dengan sel
sperma. Disinilah perkembangan dimulai. Perkembangan prakelahiran (prenatal)
umumnya dibagi ke dalam tiga periode utama, yaitu: periode germinal, periode
embrionik, dan periode fetal. Masa prenatal merupakan masa yang sangat penting
dalam perkembangan manusia. Adanya masalah dalam perkembangan prenatal dapat
mempengaruhi hidup seorang individu. Dalam tiap periode prenatal tentu memiliki
tahap perkembangan yang berbeda-beda, begitu pula dengan resiko fisik yang
mungkin terjadi.
1. Periode
germinal
Periode ini terjadi pada dua
minggu pertama setelah pembuahan. Periode ini meliputi penciptaan zigot, yang
dilanjutkan dengan pemecahan sel, dan melekatnya zigot ke dinding kandungan. Dalam
periode ini resiko fisik yang dapat terjadi adalah adanya kemungkinan ovum yang
dibuahi mengalami kelaparan sebelum melekat di dinding rahim misalnya saat
melalui saluran tuba fallopi. Kemudian adanya resiko dinding rahim yang belum siap menerima serta peristiwa ovum yang
melekat di saluran tuba fallopi. Peristiwa-peristiwa ini dapat menyebabkan
gagalnya kehamilan.
2. Periode
embrionik
Periode ini terjadi dari 2 hingga 8 minggu setelah pembuahan.
Selama periode embrionik, angka pemisahan sel meningkat, sistem dukungan bagi
sel terbentuk, dan organ-organ mulai tampak. Resiko fisik pada masa ini adalah
terjadinya abortus spontan sehingga embrio tercabut dari dinding rahim. Selain itu,
kemungkinan tidak teraturnya perkembangan yang berlangsung. Resiko ini dapat
diakibatkan karena kurangnya gizi yang diperoleh oleh ibu.
3. Periode
fetal
Periode ini dimulai pada 2 bulan
setelah pembuahan. Dan pada umumnya berlangsung selama 7 bulan. Resiko yang
dapat terjadi pada periode ini adalah terjadinya perkembangan dan posisi janin
yang tidak tepat. Serta kelahiran prematur ataupun postmatur yang disertai
dengan komplikasinya.
Semua
peristiwa yang terjadi pasti memiliki resikonya masing-masing. Yang dapat
dilakukan adalah bagaimana cara untuk dapat meminimalisasi resiko yang ada. Dalam
masa prenatal, resiko yang mungkin terjadi bisa diakibatkan oleh kurang baiknya
gizi yang diperoleh ibu, adanya faktor keturunan (genetis), atau juga kejadian
tidak terduga seperti kecelakaan, stres pada ibu, dan sebagainya. Untuk meminimalisasi
resiko tersebut, yang dapat dilakukan adalah selalu memperhatikan gizi yang
diperoleh ibu, selalu menjaga kondisi psikologis, serta selalu memantau
perkembangan janin di dalam kandungan.
Santrock, John W. Life-Span Development (perkembangan masa hidup) edisi
kelima jilid 1
Aldis Alivia V./115120300111010
No comments:
Post a Comment