Thursday, October 10, 2013

Autisme Pada Anak

Autisme Pada Anak



  • Autis artine opo yo??
Autis merupakan gangguan perkembangan pada anak dengan 3 ciri utama, yaitu gangguan pada interaksi sosial, gangguan komunikasi, dan pola tingkah laku. Gejala autisme ini sangat bervariasi dan sudah timbul sebelum anak tersebut berumur 3 tahun. Selain bervariasi, intensitas gejala autisme juga berbeda-beda, dari sangat ringan sampai sangat berat.

  • Apa benar autis bisa dideteksi pada waktu masih bayi?
Begindang alias begini, Berdasarkan riset, belum ada petunjuk mendeteksi autisme pada bayi sebelum gejala itu muncul. Seorang ibu yang sangat cermat memantau perkembangan anaknya, mungkin sudah melihat beberapa keganjilan dan kejanggalan sebelum anaknya mencapai usia 1 tahun. Yang sangat menonjol adalah tidak adanya atau sangat kurangnya tatapan mata pada satu objek.

  • Terus penyebab dari autis itu apa jeng??
Beginul alias begini, autisme dapat terjadi pada siapa pun tanpa membedakan warna kulit, status sosial ekonomi maupun pendidikan seseorang. Sampai saat ini, penyebabnya belum dapat ditetapkan. Negara-negara maju yang sanggup melakukan penelitian menyatakan bahwa penyebab autisme adalah interaksi antara faktor genetik dan mungkin berbagai paparan negatif yang didapat dari lingkungan. 

  • Emmm untuk menangani anak autis gimandra alias gimana dong??
Yang paling penting adalah deteksi dan diagnosa dini, sehingga anak yang terdiagnosa autistik bisa segera menjalani terapi. Berbagai terapi terbukti membantu meningkatkan kualitas hidup pada anak yang autis. Penanganan yang sudah tersedia di Indonesia antara lain terapi perilaku, terapi wicara, terapi komunikasi, terapi okupasi, terapi sensori integrasi, dan pendidikan khusus. Penanganan lain seperti integrasi auditori, oxygen hiperbarik, pemberian suplemen tertentu, sampai terapi dengan lumba-lumba, juga sering ditawarkan.

  • Apakah anak autis bisa sembuh total dan seperti orang yang normal?
Autis memiliki kemungkinan untuk dapat “disembuhkan”, tergantung dari berat tidaknya gangguan yang ada, kecepatan diagnosis dan terapi yang didapat. Banyak penyandang autis yang berhasil “disembuhkan”, dan dapat hidup dengan normal dan berprestasi.

  • Ngomong ngomong soal permen, apakah benar anak autis punya kelebihan khusus men?
Anak autis tidak selalu mempunyai kemampuan genius. Mereka berkembang seperti individu lain pada umumnya, dengan kecerdasan yang bervariasi, bakat yang berbeda-beda, dan kesempatan yang tidak sama.

  • Cara mencegah agar anak tidak terkena autis bagaimana?
  1. Waspadai pemberian vaksin, termasuk program yang diwajibkan. 
  2. Lindungi anak supaya SEMAKSIMAL MUNGKIN terhindar dari racun lingkungan seperti misalnya pestisida, herbisida, merkuri, aluminium, dan fluoride pada makanan-minuman serta produk perawatan tubuh.
  3. Lindungi anak dari paparan radiasi HP, Wi-Fi, dan teknologi wireless lainnya karena anak-anak sangat rentan terhadap bahaya radiasi elektromagnetik dibandingkan orang dewasa.
  4. Berikan anak makanan dan minuman yang kaya akan enzyme, multimineral, multivitamin, protein, dan lain-lain. Anda bisa menambahkan suplemen tertentu untuk memenuhi kebutuhan gizinya seperti misalnya dengan madu, royal jelly, bee pollen (bee pollen adalah makanan terlengkap kedua sesudah ASI), minyak ikan, dan lain-lain.
  5. Menghindari susu olahan adalah KEHARUSAN bagi penderita autis. Ini juga termasuk semua produk susu seperti misalnya es krim, yogurt, dan keju.
  6. Selama masa terapi, hindarkan anak dari gula (kecuali dari madu, gula aren, dan pemanis stevia), pemanis buatan, minuman jus buah olahan, soda, french fries, dan tepung terigu.
  7. Sering-seringlah berkomunikasi dengan anak sejak awal dan selalu berikan sentuhan kasih karena komunikasi verbal dan sentuhan kasih dari orangtua mampu meningkatkan sistem imun anak dan meningkatkan sistem metabolismenya.

Nah itulah sekilas pembahasan dari saya, maka dari itu, jika anak anda terdeteksi menderita autis, cepat konsultasikan ke on clinic!! eh maksud saya ke dokter. oke?

Okky Wima Pantrisca/115120300111012

No comments:

Post a Comment