Pendengaran merupakan salah satu
indera pada manusia yang berguna untuk mendeteksi suara, indera ini sangat penting
bagi manusia, sama pentingnya dengan penglihatan, penciuman, dsb. Pendengaran dapat
membuat manusia memahami suara atau bunyi yang ada disekelilingnya, menguhubungkan seseorang dengan orang lain,
pendengaran juga dapat membuat orang tidak merasa kesepian.
Selain itu, perkembangan pendengaran
pada bayi juga mempengaruhi perkembangan yang lain, sehingga apabila
perkembangan pendengarannya tidak optimal dapat menyebabkan
keterlambatan perkembangan suara, bicara, dan kemampuan bahasa. Oleh karena
itu, penting bagi kita untuk memahami masa perkembangan pendengaran pada bayi,
terutama bagi ibu-ibu baru yang belum mempunyai pengalaman dalam mengenali perkembangan
pada bayi.
~~~~~~~~
..... dilanjut baca ya ….. ~~~~~~~~
Ada beberapa
tahap perkembangan pendengaran secara normal pada bayi, tahap-tahapnya yaitu:
1. Dalam
kandungan atau Rahim.
Sebenarnya,
pendengaran pada bayi itu sendiri dimulai sejak dalam kandungan atau rahim. Di dalam
kandungan atau rahim, janin sudah mulai bisa mendengar ketika terbentuknya daun
telinga walaupun belum begitu sempurna, mendengarkan suara-suara dengan ritme
yang cenderung tetap seperti suara detak jantung sang Ibu, suara perut atau
organ dalam sang Ibu, dll.
2. Bayi yang
baru lahir.
Pada saat terlahir di dunia bayi akan
cenderung sensitif ketika mendengar mendengar suara-suara yang keras atau
bernada tinggi karena tidak terbiasa dengan suara-suara itu. Misalnya, bayi
akan kaget atau terkejut ketika mendengar suara orang teriak, marah-marah,
suara petasan, dll. Hal itu disebabkan karena sejak dalam kandungan sudah
terbiasa dengan suara-suara dengan ritme tetap dan pelan. Sehingga, bayi dapat
merespon dengan baik ketika mendengar suara-suara yang terbiasa didengarnya
saat dalam kandungan. Misalnya, detak jantung Ibu, suara kedua orang tua saat
mengobrol, suara musik-musik pengahantar
tidur, dll.
3. Pada usia 3-5
bulan.
Ketika usia ini, bayi sudah mulai bisa menangkap
dan merespon suara yang sering didengarnya. Misalnya, bayi akan melihat ke
sumber suara secara spontan saat mendengar suara orang tua, bahkan terkadang tersenyum,
biasanya juga sudah mulai mengoceh
sebagai upaya untuk mengajak berbicara.
4. Pada usia 6-10 bulan.
Pada usia 6-10 bulan
bayi akan lebih mengasah kepekaan terhadap sumber suara seperti yang telah
dimulai pada usia 3-5 bulan. Responnya juga lebih cepat dibandingkan pada
perkembangan pendengaran pada usia sebelumnya. Kemungkinan juga bayi sudah
dapat merespon ketika dipanggil namanya atau yang lain yang sering di dengar atau
diucapkan oleh Ibu dan mulai mengenali perbedaan nada pada suara (misalnya
sudah dapat membedakan emosi dengan suara).
5. Pada Usia 12 bulan.
Pada saat bayi mulai menginjak usia satu
tahun, dia akan mulai menggunakan kata-kata pertamanya, yang paling umum
seperti ma-ma, pa-pa, dll.
Nah, dari beberapa tahap tersebut juga harus diperhatikan, ketika
bayi tidak bisa merespon suara-suara yang ada, sekitar usia satu setengah tahun
lebih, perlu untuk diwaspadai karena kemungkinan bayi tersebut mengalami
gangguan pendengaran. Ketika, hal tersebut terjadi segera periksakanlah jika
dirasa sudah melampaui batas kewajaran. Jangan membiarkan anak mengalami
gangguan pendengaran yang parah akibat telatnya penanganan dari orang tua.
Itu tadi
secuplik informasi yang dapat disampaikan, terima kasih telah membaca. Sekali lagi
anda mendapat pengetahuan secara gratis, tanpa dipungut biaya !!!
J J J semoga bermanfaat J J J
Nama: Diyah
Ayu Wirantika
NIM:
115120313111003
No comments:
Post a Comment