Friday, October 18, 2013

Pentingnya Perkembangan Pendengaran Pada Bayi

 
 
        Pendengaran merupakan salah satu indera pada manusia yang berguna untuk mendeteksi suara, indera ini sangat penting bagi manusia, sama pentingnya dengan penglihatan, penciuman, dsb. Pendengaran dapat membuat manusia memahami suara atau bunyi  yang ada disekelilingnya,  menguhubungkan seseorang dengan orang lain, pendengaran juga dapat membuat orang tidak merasa kesepian.

Selain itu, perkembangan pendengaran pada bayi juga mempengaruhi perkembangan yang lain, sehingga apabila perkembangan pendengarannya tidak optimal dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan suara, bicara, dan kemampuan bahasa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami masa perkembangan pendengaran pada bayi, terutama bagi ibu-ibu baru yang belum mempunyai pengalaman dalam mengenali perkembangan pada bayi.
 
~~~~~~~~ ..... dilanjut baca ya ….. ~~~~~~~~
 
Ada beberapa tahap perkembangan pendengaran secara normal pada bayi, tahap-tahapnya yaitu:

1.    Dalam kandungan atau Rahim.

Sebenarnya, pendengaran pada bayi itu sendiri dimulai sejak dalam kandungan atau rahim. Di dalam kandungan atau rahim, janin sudah mulai bisa mendengar ketika terbentuknya daun telinga walaupun belum begitu sempurna, mendengarkan suara-suara dengan ritme yang cenderung tetap seperti suara detak jantung sang Ibu, suara perut atau organ dalam sang Ibu, dll.

2.    Bayi yang baru lahir.

     Pada saat terlahir di dunia bayi akan cenderung sensitif ketika mendengar mendengar suara-suara yang keras atau bernada tinggi karena tidak terbiasa dengan suara-suara itu. Misalnya, bayi akan kaget atau terkejut ketika mendengar suara orang teriak, marah-marah, suara petasan, dll. Hal itu disebabkan karena sejak dalam kandungan sudah terbiasa dengan suara-suara dengan ritme tetap dan pelan. Sehingga, bayi dapat merespon dengan baik ketika mendengar suara-suara yang terbiasa didengarnya saat dalam kandungan. Misalnya, detak jantung Ibu, suara kedua orang tua saat mengobrol, suara musik-musik  pengahantar tidur, dll.

3.    Pada usia 3-5 bulan.

     Ketika usia ini, bayi sudah mulai bisa menangkap dan merespon suara yang sering didengarnya. Misalnya, bayi akan melihat ke sumber suara secara spontan saat mendengar suara orang tua, bahkan terkadang tersenyum, biasanya juga sudah mulai mengoceh sebagai upaya untuk mengajak berbicara.

4.    Pada usia 6-10 bulan.

     Pada usia 6-10 bulan bayi akan lebih mengasah kepekaan terhadap sumber suara seperti yang telah dimulai pada usia 3-5 bulan. Responnya juga lebih cepat dibandingkan pada perkembangan pendengaran pada usia sebelumnya. Kemungkinan juga bayi sudah dapat merespon ketika dipanggil namanya atau yang lain yang sering di dengar atau diucapkan oleh Ibu dan mulai mengenali perbedaan nada pada suara (misalnya sudah dapat membedakan emosi dengan suara).

5.    Pada Usia 12 bulan.

     Pada saat bayi mulai menginjak usia satu tahun, dia akan mulai menggunakan kata-kata pertamanya, yang paling umum seperti ma-ma, pa-pa, dll.

          Nah, dari beberapa  tahap tersebut juga harus diperhatikan, ketika bayi tidak bisa merespon suara-suara yang ada, sekitar usia satu setengah tahun lebih, perlu untuk diwaspadai karena kemungkinan bayi tersebut mengalami gangguan pendengaran. Ketika, hal tersebut terjadi segera periksakanlah jika dirasa sudah melampaui batas kewajaran. Jangan membiarkan anak mengalami gangguan pendengaran yang parah akibat telatnya penanganan dari orang tua.
 

Itu tadi secuplik informasi yang dapat disampaikan, terima kasih telah membaca. Sekali lagi anda mendapat pengetahuan secara gratis, tanpa dipungut biaya !!!

J J J semoga bermanfaat J J J

 
~~~~~~~~ ..... sekian ….. ~~~~~~~~  
 

Nama: Diyah Ayu Wirantika

NIM: 115120313111003

No comments:

Post a Comment